:: R.I.W.A.Y.A.T ::

Puncak kelezatan, keindahan dan kenikmatan yang tiada tara bagi penduduk Surga adalah melihat Dzat ALLAH secara utuh (seutuh-utuhnya).
Dan memandang Dzat ALLAH adalah kegembiraan sepanjang masa yang tiada bandingnya.

 

Subhanallaah!
Sebab, hal itu bisa melenakan, melalaikan dan melupakan penduduk Surga dari segenap kenikmatan yang ada didalam Surga.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa.......

 

Setelah para ahli Surga masuk kedalam Surga, tiba-tiba terdengarlah seruan ALLAH Subhanahu wa ta'ala kepada mereka.
ALLAH berfirman :
“Wahai penduduk Surga!
Apakah yang kalian kehendaki yang akan AKU tambahkan untukmu?”

Jawab penduduk Surga :
“Tidakkah ENGKAU telah putihkan wajah kami?
Tidakkah ENGKAU telah masukkan kami kedalam Surga?
Tidakkah telah ENGKAU selamatkan kami dari Neraka?”

Lalu ALLAH menyingkap tirai hijab-NYA, hingga bisa terlihat oleh mereka.
Maka tak ada sesuatu pun daripada ahli Surga yang lebih mereka sukai dan senangi dibandingkan memandang wajah ALLAH Ta'ala.

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa ALLAH (tiada Rabb selain DIA) berdialog langsung dengan para penduduk Surga.

 

ALLAH berfirman, “Wahai penduduk Surga!”

Mereka menjawab, “Labbaika ya Rabb, segala kebaikan berada ditangan ENGKAU.”

ALLAH berfirman, “Apakah kalian sudah puas?”

Mereka menjawab, “Kami sudah puas atas segala pemberian ENGKAU.”

ALLAH berfirman, “Maukah kalian AKU beri yang melebihi dari semua itu?”

Mereka menjawab, “Apakah yang lebih dari semua kenikmatan ini?”

ALLAH berfirman, “AKU tetapkan keridhaan-KU.
Dan AKU tidak akan memurkai kalian selama-lamanya.”

Dalam riwayat lain, disebutkan pula, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

 

“Jika para ahli Surga telah masuk kedalam Surga, mereka mendengar seruan (dari Rabb Semesta Alam, ALLAH Subhanahu wa ta'ala) :
“Kalian akan hidup terus dan tidak akan mati.
Kalian akan sehat terus dan tidak akan sakit.
Kalian akan muda terus selamanya dan tidak akan tua.
Kalian akan tetap (terus) bergembira merasakan kenikmatan dan tidak akan susah selamanya.”
(HR. Muslim).


Wallahu'alam!